Site icon Kantor Berita Kalimantan

SBR Siapkan Program Membangun Tanah Bumbu Dengan Pendidikan Gratis Serta Ribuan Beasiswa Program Sarjana

KBK.NEWS, RANTAU – Untuk membangun Kabupaten Tanah Bumbu, Syamsul Bahri alias SBR legislator DPR RI punya gagasan luar biasa pendidikan gratis dan ribuan beasiswa program sarjana, Selasa (16/7/2024).

Pasca menunaikan tugas sebagai legislator DPR RI, SBR siap kembali ke kampung halaman untuk mensejahterakan masyarakat Kabupaten Tanah Bumbu. Salah satu gagasan yang hari ini ia suarakan adalah pendidikan tinggi gratis untuk membangun generasi emas daerah Kabupaten Tanah Bumbu.

Menurut SBR, jika ia dipercaya menjadi Bupati Tanah Bumbu pada Pilkada 2024, maka gagasannya untuk pendidikan gratis segera ia direalisasikan.

Secara umum, rencana sementara ini yang ia bocorkan bahwa : program pendidikan gratis akan menyasar penduduk yang hari ini berusia sekitar 15-25 tahun.

“Itu akan saya realisasikan dengan menyiapkan anggaran beasiswa untuk program sarjana. Itu diantaranya 1000 beasiswa program S1, 200 untuk program S2, dan100 S3. Saya yakin itu bisa dilaksanakan,” ungkapnya usai menjadi pembicara di acara PMII se-Kalsel di Kabupaten Tapin, baru tadi.

SBR anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra ini menjelaskan sebagian program dipastikan menyasar penduduk di semua desa.

“Di Tanah Bumbu ini ada 150 desa, berarti rata-rata ada lima orang untuk S1. Kalau ini berjalan lima tahun, bayangkan ada berapa sarjana untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia,” tegas SBR.

Manfaat yang dikandung dalam gagasan ini, kata SBR, diantaranya menjawab tantangan terkait ketersediaan sumber daya lokal yang mampu bergerak selaras atas wacana pembangunan Tanah Bumbu.

“Jadi, generasi emas ini lima tahun yang akan datang manfaatnya akan kita rasakan. Bahwa kita tak sulit lagi mencari orang-orang yang siap kerja,” ungkapnya.

Jika, program ini berjalan, beber SBR, maka akan membuka peluang kerja dan ini menjadi bagian membangun kekuatan ekonomi rakyat di Tanah Bumbu.

“Jadi konsep revolusinya melalui pendidikan,” ujar aktivis yang sekaligus penggagas terbentuknya Kabupaten Tanah Bumbu ini.

Berdasarkan, data BPS (2024) saat ini tercatatnya ada 343.741 penduduk Tanah Bumbu. Sedangkan, yang potensial menerima manfaat dari program ambisius SBR ini, yakni penduduk 15-29 tahun sekitar 82.887.

IKN dan Tanah Bumbu Metropolitan

Kursi di Senayan rupanya tak membuat SBR lupa diri dengan daerah asal. Menuju Pilkada ini, gagasan yang relevan untuk Tanah Bumbu sudah disiapkannya. Salah satunya, tentang potensi keterkaitan Tanah Bumbu dengan isu pembangunan nasional yakni Ibukota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

SBR menilai Kabupaten Tanah Bumbu bisa jadi Kota Teluk Metropolitan, karena letak geografis darat dan perairannya dekat dengan IKN.

“Bayangkan saja jika Tanah Bumbu ini jadi hub-nya logistik perdagangan Indo-Pasifik. Ini tentu akan menguntungkan sekali,” ucapnya.

SBR lantas membayangkan jika IKN resmi dan aktif menyandang status Ibu Kota Nagara. Praktis wilayah Kalimantan Timur bakal jadi pintu masuk utama perdagangan Indo-Pasifik.

Pelabuhan-pelabuhannya akan ramai. Karena itu, IKN butuh support kawasan-kawasan transit. Jadi, penghubung perdagangan internasional masuk ke dalam negeri.

Di sini SBR melihat dua wilayah potensial di Kalsel. Kotabaru dan Tanah Bumbu. Keduanya punya wilayah perairan yang berdekatan dengan IKN.

“Ini kan bisa diintegrasikan. Tanah Bumbu dan Kotabaru tentu bisa bersinergi mengambil peran vital sebagai penyangga IKN,” tutur politikus Gerindra itu.

Paling konkret, menyiapkan infrastruktur pelabuhan yang representatif. Apakah itu untuk pintu masuk logistik maupun orang.

Kalau mau, jelas bisa. Tapi tentu saja harus benar-benar disiapkan secara matang. Mulai dari kajian, hingga eksekusinya,” katanya.

Lalu, apa untungnya bagi masyarakat Tanah Bumbu? SBR punya gambaran logis. Kata dia, ini bakal melecut perekonomian daerah.

Bermuara dari padatnya aktivitas pelabuhan penyangga IKN. Tanah Bumbu dipastikan butuh fasilitas penunjang yang notabene berdampak secara ekonomi bagi masyarakat dan daerah.

“Dari sini pintu-pintu investasi terbuka. Dan ini akan terus berkembang. Kalau sarana-sarana itu ada, paling tidak orang punya alasan untuk singgah ke Tanah Bumbu,” pungkas Syamsul Bahri R.

Exit mobile version