KBK.News, MARTAPURA – Kisah Fitri, gadis 14 tahun dari Desa Sungai Tabuk Keramat, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, yang hidup sendiri di rumah dengan kondisi memprihatinkan, sempat mengguncang media sosial hingga menuai simpati dari berbagai pihak.
Namun, setelah gelombang bantuan berdatangan, pemerintah Desa Sungai Tabuk Keramat baru memberikan klarifikasi bahwa Fitri sebenarnya tidak sebatang kara dan telah mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Sebelumnya, publik tersentuh dengan kehidupan Fitri yang harus bertahan hidup tanpa orang tua sejak buyutnya meninggal dua tahun lalu.
Ia sering meminta makanan ke tetangga yang ia panggil “nenek” dan mengandalkan pekerjaan kecil seperti membeli sambal untuk orang lain demi mendapat uang saku sekolah.
Bahkan dari pantauan KBK.News sebelum viralnya kisah Fitri, kondisi rumah Fitri sangat memprihatinkan. Dinding rumah yang terbuat dari kasiboard mulai retak, langit-langit dipenuhi sarang laba-laba, teras rumah berlubang, dan penerangan di malam hari seadanya.
Kisahnya semakin pilu saat Bulan Ramadhan, yang mana ia berbuka dan sahur sendirian di rumahnya, meskipun meminta makanan kepada tetangga nya.
Setelah kisah ini viral dan memicu kepedulian banyak pihak, Petugas Kesejahteraan Sosial (Kesos) Desa Sungai Tabuk Keramat, Fahrin, akhirnya buka suara. Ia menegaskan bahwa kabar yang beredar tidak sepenuhnya benar.
“Saya mau meluruskan kabar yang simpang siur. Fitri ada yang mengatakan yatim piatu, sebatang kara, terlantar, jadi informasi itu semua tidak benar,” ujar Fahrin, didampingi Pembakal Sungai Tabuk Keramat H Supian, dan anggota DPRD Banjar Hamdan dalam sebuah video di TikTok @erwansyahsyah.
Menurutnya, meskipun Fitri tinggal sendiri, keluarganya masih ada di sekitar rumahnya. “Fitri memang di rumah ini sendiri saja, cuma dia ini selangkah saja keluar rumah, keluarganya semua ada,” tambahnya.
Fahrin juga menyatakan bahwa pemerintah telah berperan sejak lama dalam membantu Fitri. Ia menyebut Fitri pernah menerima BLT ketika buyutnya masih hidup, mendapatkan bantuan PKH lansia dari Dinsos, serta menerima KIP untuk menunjang pendidikannya.
Bahkan, Bupati Kabupaten Banjar H Saidi Mansyur dikatakan Fahrin sudah mengunjungi Fitri pada 2024 lalu dan memberinya sepeda gunung.
Sementara itu, Pembakal Sungai Tabuk Keramat, H Supian turut mengapresiasi pihak-pihak yang telah membantu Fitri.
“Alhamdulillah, bantuan luar biasa datang dari anggota dewan dan lainnya. Kami sebagai pemdes juga membantu Fitri untuk keperluannya. Kami siap membantu Fitri,” pungkas H Supian dalam pernyataan nya di akun tiktok @erwansyahsyah.