MARTAPURA – Para sopir truk angkutan barang keluhkan sulitnya mendapat BBM jenis solar di hampir seluruh wilayah di Kalimantan Selatan kepada Menteri ESDM Arifin Tasrif, Kamis (7/4/2022).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif dalam kunjungan kerjanya ke Kalimantan Selatan melihat secara langsung distribusi BBM (Bahan Bakar Minyak) di SPBU.
Saat bertemu Menteri ESDM ini para sopir truk menyampaikan keluhan mereka tentang sulitnya untuk mendapatkan BBM jenis solar bersubsidi. Terkadang para sopir terpaksa antre panjang, bahkan terpaksa harus menginap sampai 2 hari untuk mendapatkan 80 liter solar.
Hal tersebut disampaikan Sugianto salah seorang sopir truk saat bertemu Menteri ESDM di SPBU di kawasan Tambak Ulu, Kecamatan Mataraman, Kabupaten Banjar.
“Kami dibatasi hanya dapat 80 liter solar di SPBU dan terkadang tidak dapat karena habis, jadi terpaksa beli di eceran dengan harga Rp 10 ribu perliter,” ujar Sugianto saat ditanya Menteri ESDM Arifin Tasrif, Kamis (7/4/2022).
Terpisah, Muhammad As’ady Pengelola SPBU di Tambak Ulu, Kecamatan Mataraman mengungkapkan, SPBU mereka dapat kuota 5,6 Kiloliter perhari. Sedangkan untuk antrian truk lumayan lancar, namun antrean panjang terjadi, karena meningkatnya permintaan.
“Kadang sudah habis setengah hari atau sekitar 6 sampai 7 jam. Kita dapat 1 tangki perhari, terkadang antrian dipengaruhi keterlambatan datangnya tangki BBM-nya, dan disparitas harga, bio solar kami batasi,” ucap As’ady.
Pada kunjungan kerja memantau distribusi BBM di Kalimantan Selatan ini, Menteri ESDM Arifin Tasrif didampingi Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati.