Syaifullah Tamliha : Untuk Menangkal Radikalisme BNPT Diminta Bersilaturahmi Dengan Para Ulama dan Sekaligus Mengayomi Mereka Agar Hasilnya Lebih Maksimal (6/6/2020).
Kunjungan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar ke Kalimantan Selatan mendapat perhatian serius. Sebab, kedatangannya untuk meninjau secara langsung dampak aksi penyerangan atau teror di Polsek Daha Selatan.
Kunjungan Kepala BNPT ini juga mendapat apresiasi dari Anggota DPR RI Asal Kalimantan Selatan, Syaifullah Tamliha. Tetapi, Legilslator DPR RI ini juga mengkritisi dan memberikan masukan kepada Boy Rafli Amar agar hasil deradikalisasi bisa berjalan dan berhasil lebih maksimal.
Menurut Syaifullah Tamliha, semestinya Kepala BNPT tidak hanya bersilaturahim dengan keluarga korban saja. Tetapi, juga melakukan silaturahim kepada para kyai, ulama kampung.
“Jangan ada kesan, para ulama hanya dibebani pekerjaan untuk memberikan pemahaman kepada umat Islam tentang ajaran secara benar, tetapi ulama tidak diayomi untuk menangkal radikalisme,” jelasnya (6/6/2020).
Pada kesempatan ini Politisi Senior PPP ini menyatakan sepakat dengan pernyataan Kepala BNPT, bahwa untuk menangkal radikalisme harus dilakukan secara bersama-sama seluruh bangsa Indonesia.
“Program radikalisme tidak bisa hanya mengandalkan Badan Intelijen Negara dan BNPT ditengah kemungkinan bangkitnya paham radikal di Indonesia,” tegasnya.
Anggota Komisi I DPR RI ini mengungkapkan, penduduk Indonesia yang jumlahnya ratusan juta saat ini terindikasi mulai ada pihak-pihak yg memprovokasi adanya kebangkitan PKI.
“Itu semua harus menjadi perhatian kita bersama, sebab bisa menjadi potensi baru munculnya kelompok radikal baru, termasuk kelompok baru yang mengatasnamakan agama,” tandas Syaifullah Tamliha.
Sebelumnya, Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar menyampaikan tentang pentingnya menyelamatkan generasi muda agar tidak terpapar paham radikal akibat pemahaman terhadap agama yang keliru. Untuk itu Kepala BNPT ini mengajak semua pihak, khususnya para alim ulama memberikan pemahaman yang benar tentang syariat agama kepada generasi muda.
“Kita semua berupaya semaksimal mungkin agar peristiwa terorisme seperti ini tidak terulang lagi. Oleh karena itu kita semua, BNPT, LSPSK memohon bantuan para alim ulama untuk memberikan pemahaman yang benar dalam menjalankan syariat agama,” terangnya.
Kasus penyerangan atau aksi teror di Polsek Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan diduga dilakukan simpatisan ISIS. Dalam peristiwa penyerangan ini satu Anggota Polsek Daha Selatan Brigadir Leo Nardo Lapapua Gugur dengan luka sabetan senjata tajam jenis samurai.
[penci_related_posts title=”Berita Menarik Lainnya Klik Saja Dibawah Ini” number=”6″ style=”grid” align=”none” displayby=”recent_posts” orderby=”random”]