Martapura : Sejumlah Warga Kelurahan Cempaka, Banjarbaru menutup akses atau blokade jalan bagi armada pengangkut sampah ke TPA Regional Banjarbakula di Gunung Kupang, Banjarbaru.
Warga menolak jalan di wilayah mereka dilewati truk pengangkut sampah, sebab selain akan merusak jalan juga aroma sampah sangat menggangu mereka. Penolakan warga ini mengakibatkan sejumlah truck sampah terpaksa balik kanan dan tidak meneruskan perjalanan ke TPA Regional di Gunung Kupang, Kelurahan Cempaka, Banjarbaru.
Menanggapi aksi blokade dan tutup akses jalan tersebut Anggota DPRD Kota Banjarbaru Nurkhalis Anshari mengatakan, Pemko Banjarbaru dan Pemprov Kalsel harus menyikapi aksi warga dengan bijak. Untuk itu sebaiknya duduk bersama mencari solusi yang tepat.
“Harus ada komunikasi intensif antara pemerintah dan juga masyarakat di Gunung Kupang, Cempaka,” jelasnya.
Menurut Nurkhalis, Pemprov Kalsel dan juga Pemko Banjarbaru harus mau mendengar keluhan yang dirasakan oleh masyarakat. Terlebih seperti adanya penolakan masyarakat penggunaan jalan untuk angkutan sampah TPA Regional Banjarbakula yang melintasi kampung mereka.
“Karena dulu sebelum TPA Regional Banjarbakula dibangun, masyarakat dijanjikan bahwa truk sampah tidak melalui jalur perkampungan mereka. Jalan akan dibuatkan jalur tersendiri oleh Pemerintah Provinsi, tapi faktanya belum terwujud,” ujarnya.
Untuk itu jelas Politisi PKS Kota Banjarbaru ini sangat wajar jika ada penolakan dari masyarakat.
“Jadi sangat wajar kalau masyarakat keberatan dilalui truk sampah, karena baunyan luarbisa dan mengganggu perkampungan disana,” tandasnya.
Terpisah, Walikota Banjarbaru Nadjmi Adhani mengatakan, ia berusaha untuk memahami persoalan yang dihadapi warganya di Kelurahan Cempaka. Untuk itu ia meminta agar camat, lurah dan SKPD Tekhnis melakukan dialog dengan warga agar ada solusi.
“Kami sudah meminta lurah dan SKPD teknis untuk membantu berkomunikasi dengan warga. Hal itu dilakukan untuk menyerap aspirasi warga dan juga mencari solusi yang terbaik bagi semua,” pungkas Nadjmi Adhani.