MARTAPURA – Proyek pembangunan UPT Puskesmas Sungai Tabuk 1, yang berada di Desa Gudang Tengah, Kecamatan Sungai Tabuk, mendapat keluhan dari warga setempat yang diwakili Pembakal Gudang Tengah, Minggu (12/11/2023).
Keluhan tersebut bukan tanpa alasan, Desa Gudang Tengah terkenal dengan usaha warganya dengan pengolahan batu bata merah. Bata merah di Desa Gudang Tengah merupakan salah satu pemasok bata merah terbesar di Kalsel.
Sedangkan, dari pantauan Kbk.news, proyek Puskesmas dengan nilai kontrak 9,5 Miliar Rupiah tersebut, saat ini masih dalam proses pemasangan dinding dengan menggunakan bata ringan.
Pembakal Desa Gudang Tengah M Sapwan, mengaku miris dengan proyek pembangunan Puskesmas Sungai Tabuk 1 yang dibangun di desanya menggunakan bata ringan, bukan dengan bata merah yang merupakan mata pencaharian sebagian besar warganya.
“Salah satu proyek Pemkab di desa Kami seperti pembangunan Puskesmas Sungai Tabuk 1 malahan memakai bata ringan, padahal diwilayah kami merupakan salah pemasok batu bata merah terbesar,” ujar M Sapwan melalui pesan suara WhatsApp.
Dengan adanya terobosan bata ringan, lanjut Sapwan, maka kalau usaha bata merah tidak dilestarikan dan dipakai, maka kearifan lokal turun temurun tersebut akan mati dan hilang.
“Sebelumnya permasalahan ini sudah disampaikan ke instansi terkait, tapi sampai saat ini belum ada respon dan tanggapan,” bebernya.
Ia pun mengharapkan kepada Pemkab Banjar, dan DPRD Banjar yang membidangi untuk bisa serius menangani permasalahan di desanya.
“kalau terus dibiarkan seperti ini, maka kemungkinan besar usaha kearifan lokal ini akan mati dan hilang, serta menyebabkan penambahan kemiskinan di desa kami bagi warga yang bergantung dengan usaha bata merah,” tutupnya.
1 Komentar
Pingback: Anggota DPRD Banjar Warhamni Respon Keluhan Pengrajin Bata Merah di Gudang Tengah -